Pendekatan dan Teknik Supervisi Akademik

Pendekatan adalah cara mendekatkan diri kepada objek atau langkah- langkah menuju objek. Menurut Sudjana (2004) pendekatan supervisi ada tiga jenis yaitu:

  1. Pendekatan langsung (direct contact) yaitu cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung. Dalam hal ini peran supervisor lebih dominan.
  2. Pendekatan tidak langsung (indirect contact) yaitu cara pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung. Supervisor hanya mendengarkan, memberi penguatan, menjelaskan, dan secara bersama-sama memecahkan masalah,
  3. Pendekatan kolaboratif adalah pendekatan yang memadukan cara pendekatan langsung dan tidak langsung

Teknik Supervisi Akademik

Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, et al. 2007). Oleh karena itu kepala madrasah harus memahami berbagai teknik supervisi. Terdapat dua macam teknik supervisi, yaitu teknik individual dan teknik kelompok (Gwyn, 1961).

A. Teknik Supervisi Individual

1. Kunjungan Kelas (Classroom Visitation)

Kepala madrasah atau supervisor datang ke kelas untuk mengobservasi guru mengajar, untuk melihat kelebihan, kekurangan yang sekiranya perlu diperbaiki. Tahap-tahap kunjungan kelas terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) tahap persiapan, (2) tahap pengamatan selama kunjungan, (3) tahap akhir kunjungan, (4) tahap tindak lanjut.

2. Kunjungan Observasi (Observation Visitation). 

Guru ditugaskan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengamati guru lain yang sedang mendemonstrasikan cara mengajar mata pelajaran tertentu. Kunjungan observasi dapat dilakukan di madrasah sendiri atau dengan mengadakan kunjungan ke madrasah lain. Aspek-aspek yang dapat diobservasi diantaranya (1) aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran, (2) cara menggunakan media pembelajaran, (3) variasi metode, (4) ketepatan penggunaan media dengan materi, (5) ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan (6) reaksi mental peserta didik dalam proses pembelajaran

3. Pertemuan Individual.  

Pertemuan individual adalah suatu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara supervisor dan guru, yang ditujukan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik, (2) meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, dan (3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan diri guru. Hal yang dilakukan supervisor dalam pertemuan individu: (1) berusaha mengembangkan segi-segi positif guru, (2) mendorong guru mengungkapkan masalah yang dihadapinya dan cara-cara yang telah dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitannya, dan (3) menyepakati berbagai solusi permasalahan dan menindaklanjutinya.

4. Kunjungan Antar Kelas. 

Kunjungan antar kelas adalah kegiatan guru berkunjung ke kelas lain di madrasah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran. Beberapa hal penting yang harus dilakukan dalam melakukan kunjungan antar kelas diantaranya: (1) Kunjungan harus direncanakan secara terjadwal, Guru-guru yang akan dikunjungi harus terpilih, Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi, (2) Kepala madrasah mengikuti kegiatan ini agar kegiatan kunjungan kelas dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh, (3)Lakukan tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai, misalnya dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu, dan (4) Hasil kunjungan, segera diterapkan oleh guru yang menjadi peserta kunjungan, sesuai dengan kondisi dan kemampuannya masing-masing.

B. Teknik Supervisi Kelompok

Teknik supervisi kelompok merupakan suatu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang akan disupervisi dikelompokkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan  hasil analisis kemampuan kinerjanya. Langkah selanjutnya, kepala madrasah sebagai supervisor memberikan layanan supervise secara kelompok, sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan. Teknik supervisi kelompok meliputi (1) pertemuan atau rapat, (2) diskusi kelompok, (3) pelatihan. Menurut Gwynn, ada tiga belas teknik supervisi kelompok, sebagai berikut: (1) Kepanitiaan-kepanitiaan, (2) Kerja kelompok, (3) Laboratorium kurikulum, (4) Baca terpimpin,(5) Demonstras pembelajaran,  (6) Darmawisata, (7) Kuliah/studi, (8) Diskusi panel, (9) Perpustakaan jabatan, (10) Organisasi professional. (11) Buletin       supervisi, (12) Pertemuan guru, (13) Lokakarya atau konferensi kelompok.
 
Demikian pembahasan tentang Pendekatan dan Teknik Supervisi Akademik kali ini. Semoga bermanfaat dan memperkaya pemahaman kita tentang supervisi akademik. Last Modified: 11/Des/22
 
Sumber Modul PKB Kepala Madrasah. Kompetensi Supervisi Akademik. Kemenag RI. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah. 2020