Komponen Pembelajaran Berdiferensiasi

Ada empat komponen pembelajaran berdiferensiasi, yaitu: isi, proses, produk, dan lingkungan belajar.

A. Isi,  meliputi apa yang dipelajari siswa. Isi berkaitan dengan kurikulum dan materi pembelajaran. Pada aspek ini, guru memodifikasi kurikulum dan materi pembelajaran berdasarkan gaya belajar siswa dan kondisi disabilitas yang dimiliki. Isi kurikulum disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa. Umumnya, guru tidak mampu mengontrol isi kurikulum yang spesifik (yang tidak bisa dipahami semua anak) berdasarkan gaya belajar siswa serta menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan jenis disabilitas yang dimiliki.

Contoh diferensiasi pada komponen isi adalah:

  • Menggunakan bahan bacaan pada berbagai tingkat keterbacaan.
  • Menyediakan bahan ajar pada kaset.
  • Menggunakan daftar kosakata untuk mengetahui tingkat kesiapan siswa.
  • Mempresentasikan ide melalui sarana pendengaran dan penglihatan.
  • Menggunakan teman bacaan.
  • Menggunakan kelompok kecil untuk mengajarkan kembali         ide atau keterampilanpada siswa yang mengalami kesulitan, serta memperluas pemikiran atau keterampilan peserta didik yang sudah menguasai.

2. Proses, yakni bagaimana siswa mengolah ide dan informasi. Bagaimana siswa berinteraksi dengan materi dan bagaimana interaksi tersebut menjadi bagian yang menentukan pilihan belajar siswa. Karena banyaknya perbedaan gaya dan pilihan belajar yang ditunjukkan siswa, maka kelas harus dimodifikasi sedemikian rupa agar kebutuhan belajar yang berbeda-beda dapat diakomodir dengan baik. Gregory & Chapman (2002) menyatakan proses pembelajaran yang dimodifikasi tersebut adalah:

  1. Mengaktifkan pembelajaran. Aktivitas belajar difokuskan pada materi yang dipelajari, menghubungkan materi yang belum dikuasai, memberi kesempatan pada siswa untuk mencari mengapa materi yang dipelajari penting, dan menjelaskan apa yang dilakukan siswa setelah belajar.
  2. Kegiatan belajar. Melibatkan kegiatan pembelajaran yang sebenarnya, seperti pemodelan, latihan, demonstrasi,  atau game pendidikan.
  3. Kegiatan pengelompokkan. Baik kegiatan belajar individu maupun kelompok harus direncanakan sebagai bagian dari proses pembelajaran.

Contoh diferensiasi pada komponen proses adalah:

  • Menggunakan kegiatan berjenjang, semua siswa bekerja dengan pemahaman dan keterampilan yang sama, serta melanjutkan dengan berbagai tingkat dukungan, tantangan, dan kompleksitas.
  • Menyediakan pusat minat yang mendorong siswa untuk mengeksplorasi diri.
  • Mengembangkan agenda pribadi  (daftar  tugas  yang ditulis oleh guru) yang harus diselesaikan selama waktu yang ditentukan.
  • Menawarkan dukungan langsung lainnya bagi siswa  yang membutuhkan.
  • Memvariasikan waktu yang disediakan bagi siswa untuk menyelesaikan tugas.

3. Produk, bagaimana siswa menunjukkan apa yang telah dipelajari. Produk pembelajaran memungkinkan guru menilai materi yang telah dikuasai siswa dan memberikan materi berikutnya. Gaya belajar siswa juga menentukan hasil belajar seperti apa yang akan ditunjukkan pada guru.

Contoh diferensiasi pada komponen produk adalah:

  • Memberi siswa pilihan cara mengekspresikan kebutuhan pembelajaran (seperti membuat pertunjukan boneka, menulis surat, atau membuat puisi).
  • Menggunakan rubric yang  cocok   dan memperluas keberagaman tingkat keterampilan siswa.
  • Membolehkan siswa bekerja sendiri atau berkelompok kecil untuk menuntaskan tugas.
  • Mendorong siswa untuk membuat tugas mereka sendiri.

4. Lingkungan Belajar, bagaimana cara siswa bekerja dan merasa dalam pembelajaran.

Contoh diferensiasi pada komponen lingkungan belajar adalah:

  • Memastikan ada        tempat di ruangan untuk bekerja dengan tenang dan tanpa gangguan, serta tempat yang menyediakan siswa berkolaborasi.
  • Menetapkan pedoman yang jelas untuk kerja mandiri yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Mengembangkan rutinitas yang memungkinkan siswa
  • untuk mendapatkan bantuan ketika guru sibuk dengan siswa lain dan tidak dapat segera membantu mereka.
  • Membantu siswa memahami bahwa ada siswa yang perlu bergerak untuk belajar, sementara yang lain lebih suka duduk dengan tenang.

Sumber: DR. Marlina, M.Si, Panduan Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Inklusif, 2019