Beberapa definisi kurikulum menurut beberapa ahli:
- Alexander memberikan pengertian kurikulum sebagai the sum total of school's efforts to the influence learning whether in the classroom, on the playground, or the out of school (segala usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik di ruang kelas, di tempat bermain, maupun di luar sekolah). (J. G. Saylor, dan W. M. Alexander, Curriculum Planning for Better Teaching and Learning, Rinehart, 1954, p. 9)
- Alberty memandang kurikulum sebagai all of the activities that are provided for students by school (Semua aktivitas yang disediakan untuk siswa oleh sekolah). (Harold B. Alberty, Reorganizing the High School Curriculum, McMillan Company, New York, 1965)
- Smith memandang kurikulum sebagai a sequence of potential experiences of disciplining children and youth in group ways on thinking and acting (Sejumlah pengalaman yang potensial untuk mendisiplinkan anak dan pemuda agar mereka dapat berpikir dan berbuat). (B. O. Smith, W. O. Stanly, and H. J. Shores, Fundamental of Curriculum Development, World Book Co., New York, 1959, p. 3)
- Hilda Taba mengartikan kurikulum sebagai a plan for learning (rencana untuk pelajaran).(Hilda Taba, Curriculum Development, Theory and Practice, Harcourt, Brace & World, Inc., New York, 1962)
- Peter F. Oliva mengartikan kurikulum sebagai a plan or program for the learning experiences that the learner encounters under the direction of the school. (Suatu rencana atau program untuk pengalaman pembelajaran yang diperoleh siswa dibawah arahan sekolah) (Peter F. Olia, Developing the Curriculum, Heper Collins Publishers, United States of American, Third Edition, 1992, p. 20)
Sumber: Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag, Pendidikan Islam Yang Menghidupkan, Kata Kembang, Yogyakarta, 2008.
