Iklan 768x90
BLANTERORIONv101

Perbedaan Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran

Dikirim: 25 Agu 2025
Edit Terakhir: 25 Agu 2025
Image

1. Pengertian Pengukuran

Sebagai salah satu istilah dalam dunia pendidikan, para ahli memberikan definisi tentang pengukuran (measurement). Dikutip dari S. Eko (2012), Oriondo mengatakan pengukuran (measurement) dapat didefinisikan sebagai “the process by which information about the attributes or characteristics of thing are determined and differentiated”. Demikian pula Guilford mengatakan bahwa pengertian pengukuran “assigning numbers to, or quantifying, things according to a set of rules”. Gronlund (1981), mengatakan pengukuran sebagai “The process of obtaining a numerical description of the degree   to which an individual possesses a particular characteristic”. Tiga pendapat para ahli di atas cukup memberikan landasan pemahaman tentang pengertian pengukuran. Pengukuran merupakan proses memberikan atribut kepada suatu benda di mana pemberian atribut ini bersifat kuantitatif atau angka. Kegiatan dalam memberikan angka menurut Guilford adalah assigning numbers or quatifying, sedangkan Gronlund mengistilahkannya dengan kegiatan numerical description. Ini berarti pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara sistematik.

2. Pengertian Penilaian

Beberapa ahli seperti Gronlund, Richard H. Lindeman, Anas Sudiyono serta Suharsimo Arikunto memberikan definisi tentang penilaian. Menurut Menurut Richard H. Lindeman (1967) “The assignment of one or a set of numbers to each of a set of person or objects according to certain established rules”. Anas (2011), mengatakan bahwa menilai itu mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dll. Senada dengan Anas, Suharsimi (2012) menyatakan bahwa mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk atau bersifat kualitatif. Berdasarkan pendapat para ahli di atas memberikan pengertian tentang definisi penilaian bahwa penilaian merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu bukan berdasarkan angka atau kuantitatif sebagaimana pengertian pengukuran di atas. Penilaian merupakan satu kegiatan dalam menilai sesuatu berdasarkan kualitatif atau deskripsi dari kalimat.

3. Pengertian Evaluasi

Evaluasi menurut Griffin & Nix (1991) adalah judgment terhadap nilai atau implikasi dari hasil pengukuran. Menurut definisi ini evaluasi selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian. Menurut Tyler (1950), evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai. Evaluasi bukan hanya sebagai kumpulan pencapaian hasil lewat pengukuran, akan tetapi evaluasi merupakan sebuah proses , di mulai dari identifikasi outcome dan berakhir kepada keputusan. “Evaluation of pupil learning requires the use of number of techniques for measuring pupil achievement... however evaluation is not merely a collection, it’s process... it begins with the identification of the intended learning outcomes and ends with a judgment “. (Gronlund and Linn, 1990). Stufflebam dan Shinkfield (1985) mendefinisikan evaluasi : “evaluation is the process of delineating, and providing descriptive and judgmental information about the worth and merit of some object’s goals, design, implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs for accountability, and promote of the involved phenomena”. Evaluasi secara singkat juga dapat didefinisikan sebagai proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok dan kemudian menghasilkan sebuah keputusan. Hasil evaluasi diharapkan dapat mendorong guru untuk mengajar lebih baik dan mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik. Jadi, evaluasi memberikan informasi bagi kelas dan guru untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Informasi yang digunakan untuk mengevaluasi program pembelajaran harus memiliki kesalahan sekecil mungkin karena evaluasi pada dasarnya adalah melakukan judgment terhadap hasil penilaian. Dari beberapa pengertian di atas tentang evaluasi, dapat dipahami bahwa kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran dan penilaian. Evaluasi merupakan kegiatan yang sangat sistematis dan mencakup pengukuran dan penilaian secara keseluruhan pada saat di mulainya suatu program pebelajaran sampai berakhirnya program tersebut. Perbedaan yang paling mendasar antara pengukuran, penilaian dan evaluasi adalah evaluasi berujung kepada pengambilan keputusan berdasarkan pengukuran dan penilaian. Dari beberapa uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan evaluasi (evaluation) bersifat hirarkis. Pengukuran membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria angka, penilaian menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku yang di dalamnya ada pengambilan keputusan seperti tuntas/tidak tuntas, naik/tidak naik atau lulus/tidak lulus.

Sumber:  Fajri Ismail, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Palembang: Karya Sukses Mandiri, 2018 

Image

Demikian pembahasan tentang Perbedaan Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran. Semoga dapat menambah pemahamannya tentang Evaluasi dan Penilaian,. Kritik dan saran melalui kolom komentar dibawah. Save dan share artikel ini untuk berbagi pengetahuan dengan klik ikon dibawah ini.


Image
Ajoefahmi
Blog seputar dunia pendidikan, pembelajaran, kajian Islam, bahasa Inggris, penerjemahan dan hal lainya terkait dengan hobi dan pendidikan penulis. Materi blog ini bersumber dari berbagai bacaan, seminar, perkuliahan, dan pelatihan.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.