1. Surat Ath-Thiwal
Ath-Thiwal berasal dari kata thawil (طويل) yang artinya panjang. Surat Ath- Thiwal adalah surat yang panjang-panjang. Jumlahnya ada 7, karena itu sering disebut dengan as-Sab’u at-Thiwal (7 surat yang panjang). Meliputi: al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa, al-Maidah, al-An’am, Al-A’raf, dan Al-Anfal.
2. Surat al-Mi-in
Al-Mi-in berasal dari kata Mi-ah (المائة) yang artinya angka seratus. Surat al-Mi- in berarti surat yang jumlah ayatnya kurang lebih seratus ayat.
3. Surat Al-Matsani
Al-Matsani berasal dari kata tsanna (ثنَّى) yang artinya mengulang. Menurut keterangan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dan Said bin Jubair, disebut demikian karena Allah banyak mengulang tentang kewajiban-kewajiban (al-Faraid), hukum- hukum syariat, kisah-kisah (al-Qashas), dan perumpamaan (al-Amtsal). Berdasarkan urutannya, surat al-Matsani adalah surat setelah al-Mi-in.
4. Surat Al-Mufashal
Al-Mufashal berasal dari kata Al-Fashl (الفصل) yang artinya batas. Dinamakan Mufashal karena ayatnya pendek-pendek. Ada juga yang mengatakan, dinamakan Mufashal karena suratnya pendek-pendek, sehingga banyak pemisah basmalahnya.
Tartib Al-Qur’an
1. Tartib Nuzuli
Yang dimaksud dengan Tartib Nuzuli adalah penyusunan al-Qur’an dengan mengikuti urutan-urutan ayat atau surah yang turun atau berdasarkan tanggal turunnya al-Qur’an. Penyusunan al-Qur’an secara Tartib Nuzuli beragam sesuai dengan pengetahuan masing-masing sahabat. Penyusunan tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu:
Tartib secara umum, yaitu mengelompkkan semua surah-surah makkiyah sebelum surah-surah madaniyah tanpa mengurutnya secara berurutan.
Tartib secara khusus, yaitu mengurut satu persatu surah-surah al-Qur’an mulai dari yang pertama kali turun hingga yang terakhir, seperti yang dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib dalam mushafnya dengan mendahulukan Iqra’, Al-Mudassir, Nun, Al-Muzammil, dan seterusnya mulai dari awal surah Makkiyah hingga akhir surah Madaniyah.
2. Tartib Mushafi
Sedangkan Tartib Mushafi adalah penyusunan Al-Qur’an berdasarkan urutan- urutan yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Penyusunan dengan model ini dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
Tartib Mushaf berdasarkan panjang-pendeknya surah-surah al-Qur’an. Metode ini ditempuh oleh Ubai Ibn Ka’ab dan Abdullah Ibn Mas’ud dalam mushafnya dengan mendahulukan Al-Baqarah, An-Nisa’ dan Ali Imran.
Tartib Mushaf Abu Bakar yaitu penulisan al-Qur’an yang mengurut ayat-ayatnya saja tanpa mengurut surah-surahnya.
Tartib Mushaf Utsmani, yaitu penulisan urutan-urutan surah berdasarkan apa yang tercantum dalam mushaf Utsman bin ‘Affan yang dikenal dengan rasm Al- Utsmani.
Meskipun demikian, para sahabat Rasulullah sepakat dalam menulis urutan ayat- ayat al-Qur’an. perbedaan mereka hanya pada penyusunan surah-surahnya. Hal itu terjadi karena Rasulullah mengajarkan letak setiap ayat yang turun kepada para sahabatnya melalui malaikat Jibril.
Sumber:
Last Modified: 10/4/2024
Demikian pembahasan tentang Pengelompokan Surat Dalam Al-Qur'an. Semoga dapat menambah pemahamannya tentang Kajian Al Qur'an Hadist,Ulumul Qur'an,. Kritik dan saran melalui kolom komentar dibawah. Save dan share artikel ini untuk berbagi pengetahuan dengan klik ikon dibawah ini.
Social Media