Pengertian Materialisme
Materialisme adalah paham yang menyatakan bahwa alam terdiri dari unsur-unsur yang disebut materi. Sebelum dikembangkannya fisika modern, ataom merupakan substansi renik yang keras, tidak dapat ditembus. Setelah berkembangnya fisika modern ternyata ditemukan unsur yang lebih kecil didalam atom. Hal demikianlah yang disebut mater.Kamu materialis pada masa lampau memandang alam semesta tersusun dari zat zat renik serta dapat diterngkan dengan hukum-hukum dinamika.
Dari pendapat itulah para materialis modern menemukan rumus fisika modern yaitu E=mc², yang menyatakan bahwa tenaga E posisinya dapat saling dipertukarkan dengan massa m.Menurut kaum materialis dewasa ini dengan salah satu cara yang sudah disesuaikan berdasarkan penemuan-penemuan ilmu positif yang baru (Red.TW), mengatakan bahwa substansi yang paling dalam adalah materi. Dengan demikian pernyataan yang
mengungkapkan bahwa “kenyataan dianggap material” dipandang bahwa segala sesuatu yang hendak dikatakan nyata (I) dalam babak terakhir berasar dari materi atau (e) berasal dari gejala-gejala yang bersangkutan dengan materi.
Dewasa ini yang dianut materialisme baru bahwasanya yang ada permulaannya adalah materi. Materialisme modern menyatakan pola anorganis ada terlebih dahulu dari pada organisme yang hidup. Sistem material organis tersusun secara tinggi serta berliku-liku. Sedangkan sistem material anorganis tersusun lebih rendah dan sederhana dibandingkan sistem organis. Materi yang tersusun secamam itu membua jlan bagi tingkatan susunan yang secara keseluruhan merupakan kebulatan yang ciri pengenalnya ialah keadaannya yang diatur oleh hukum-hukum yang berbeda.
Pemikiran Tokoh-tokoh Kaum Materialisme
1. Ilmu (Positif) Definisi Mengenai
Kenyataan Bagi kaum materalis memandang kenyataan merupakan apa yang ditetapkan oleh ilmu sebagai kenyataan. Sedangkan hasil penelitian fisika maupun kimia sebagai pembatasa mengani apa yang dimaksud dengan materi. Seluruh alam semesta dipandang berasal dari materi terdalam. Selanjutnya pada setiap tahapan dapat memunculkan cara-cara baru mengenai gerak gerik. Demikian itulah akibat dari pola-pola baru dalam penyusunan materi. Dilihat dari perbedaan, pandangan mengenai materialisme modern dan materialisme yang lebih tua terletak pada kemajuan ilmu. Materialisme mengambil hasil-hasil ilmu. Bahan acuan bagi materialisme ialah hasil-hasil penemuan ilmu modern. Menurut Roy Wood Sellars, pengetahuan ilmiah merupakan pengetahuan yang paling memadai yang kita miliki
2. Antologi Kaum Materialisme
Sellar mengungkapkan sejumlah pendirian kaum materialis di bidang Ontologi. Hal tersebut akan dikutip dibawah ini :
- Pengertian yang jelas mengenai ”materi” dapat diperoleh berdasarkan sejumlah kategori yang ditetapkan secara empiris, seperti kesinambungan, eksistensi, kegiatan sebab-akibat, yang dihubungkan dengan fakta-fakta empiris yang terperinci mengenai struktur, gerak-gerik dan daya pengaruh dalam kerangka ruang-ruang tertentu, kategori-kategori semcam ini diperoleh dengan cara memahami secara akal sembari kerja atas dasar tangkapan inderawi dan kesadaran diri.
- Naturalisme yang sudah dewasa tidak akan memulangkan segala sesuatu kepada satu jenis substansi belaka dan juga tidak mengajarkan bahwa segala sesuatu tersusun dari atom-atom yang serba ditentukan oleh hukum-hukum mekanika.
- Alam semesta bersifat abadi dan sebagai keseluruhan tidak terarah secara lurus kepada suatu tujuan tertentu.
- Jiwa merupakan kategori rohani maupun jasmani dan bersangkut-paut dengan kegiatan-kegiatan serta kemampuan-kemampuan yang melekat pada diri yang bersifat organis yang berada dalam tingkatan penggunaan otak.
- Substansi-substansi material atau zat-zat yang berkesinambungan terjadi serta rusak dalam kerangka kelestarian segenap hal yang bersifat material sebagai keseluruhan.
- Kesadaran merupakan suatu kualitas tersembunyi yang di dalamnya manusia mendapatkan sumber bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukanny.
3. Materalisme merupakan paham monistis
Paham monistis merupakan pendirian materialisme dijaman modern ini. Dalam babak terakhir segala sesuatu berasal dari unsur dasar yang disebut materi. Kenyataan senantiasa bereksistensi. Segala hal yang bersifat materi senantiasa menempati ruang tertentu yang bersangkutan dengan waktu
4. Perkembangan antara materialisme dan naturalisme
Kaum
naturalis dapat dikatakan sebagai seorang materialis saat kaum naturalis menyatakan pengertian materi hendaknya tidak dibicarakan dalam bidang Ontologis melainkan dengan ilmu pengetahuan, yaitu fisika. Keduanya mendasari diri dari hasil-hasil ilmu pengetahuan serta menilai tingi metode-metode ilmiah. Dalam membahas mengenai kenyataan, kaum materialis menggunakan kata “materi” sebagai istilah pokok paham mereka. Namun bagi kaum naturalis, mereka menggunakan kata alam sebagai istilah pokok paham mereka. Kaum materialisme berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada bersifat kealaman sekaligus bersifat kebendaan mati. Sedangkan bagi Naturalisme apa saya yang ada bersifat kealaman.
(Sumber: Materi Kuliah Sejarah Pemikiran Modren UT)
Demikian pembahasan tentang Aliran Materialisme. Semoga dapat menambah pemahamannya tentang Filsafat dan Landasan Pendidikan,. Kritik dan saran melalui kolom komentar dibawah. Save dan share artikel ini untuk berbagi pengetahuan dengan klik ikon dibawah ini.
Social Media