Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah


Layanan bimbingan sangat dibutuhkan agar siswa-siswa yang mempunyai masalah dapat terbantu, sehingga mereka dapat belajar lebih baik. Dalam kurikulum SMA tahun 1975 Buku III C dinyatakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa:

  1. Mengatasi kesulitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
  2. Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukannya pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan dalam hubungan sosial.
  3. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani.
  4. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan studi.
  5. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat.
  6. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah sosial-emosional di sekolah yang bersumber dari sikap murid yang bersangkutan terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan yang lebih luas.

Downing (1968), juga mengemukakan bahwa tujuan layanan bimbingan di sekolah sebenarnya sama dengan pendidikan terhadap diri sendiri, yaitu membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial psikologis mereka, merealisasikan keinginannya, serta mengembangkan kemampuan dan potensinya.

Tujuan umum bimbingan terhadap siswa agar dapat membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal. Selain itu agar siswa dapat (1) memahami diri dan lingkungan; mengarahkan diri; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan dan (4) mengembangkan diri.

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah:

  1. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
  2. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
  3. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
  4. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.

Secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan layanan bimbingan terhadap siswa di sekolah adalah membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang dihadapi siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

Sumber: Modul Mata Kuliah Profesi Kependidikan oleh Markus Deri Gilik Allo, M.Pd (Untuk Kalangan Sendiri -UKI Toraja) 2018