Peran Bimbingan Konseling dalam Bidang Belajar, Sosial, Pribadi dan Karier


Bimbingan konseling merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Secara khusus peran bimbingan konseling dalam bidang bimbingan belajar, sosial, karier dan pribadi adalah sebagai berikut:

1.  Bimbingan Belajar

Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bimbingan ini antara lain meliputi:

  • Cara belajar, baik belajar secara kelompok ataupun individual.
  • Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar.
  • Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran.
  • Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
  • Cara, proses, dan prosedur tentang mengikuti pelajaran.

Di samping itu, Winkel (1978) mengatakan bahwa layanan bimbingan dan konseling mempunyai peranan penting untuk membantu siswa antara lain dalam hal:

  • Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka, baik sekarang ataupun akan datang.
  • Mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajarnya.

2.  Bimbingan dalam Mengatasi Masalah-masalah Pribadi

Seperti telah diuraikan pada bagian terdahulu tidak ada siswa yang tidak bermasalah dan tidak ada siswa yang tidak pernah mengalami masalah. Demikian juga siswa tidak semua yang mengalami masalah mampu mengatasi masalahnya sendiri, tetapi juga terdapat siswa yang mampu mengatasi masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, diperlukan layanan bimbingan tentang bagaimana cara mengatasi masalah.

Bimbingan yang berkaitan dengan masalah pribadi ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi, yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Hal ini sangat penting karena apabila seorang siswa yang mempunyai masalah dan belum dapat diatasi maka hal tersebut cenderung terganggu konsentrasi dalam belajarnya, akibatnya prestasi belajar yang dicapai rendah.

Selain masalah belajar, biasanya masalah-masalah pribadi ini juga sering ditimbulkan sebagai akibat hubungan atau pergaulan remaja sesama siswa, karena itu bimbingan masalah pribadi menjadi sangat urgen dan berkontribusi untuk peningkatan prestasi belajar siswa. Sehubungan dengan hal tersebut Downing (1968), menyatakan bahwa layanan bimbingan di sekolah sangat bermanfaat terutama dalam membantu:

  • Menciptakan suasana hubungan sosial yang menyenangkan.
  • Menstimulasi siswa agar mereka meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan belajar-mengajar.
  • Menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna.
  • Meningkatkan motivasi belajar siswa.
  • Menciptakan dan menstimulasi tumbuhnya minat belajar.

3.  Bimbingan Sosial

Sekolah pada dasarnya adalah sistem sosial di mana siswa hidup dalam sistem sosial sekolah. Sistem sosial di sekolah pada dasarnya adalah sistem sosial kemasyarakatan dalam bentuk mini. Di sekolah dan kelas siswa hidup berkelompok dengan tata aturan tertentu. Dalam kehidupan kelompok perlu ada nya toleransi/tenggang rasa, saling memberi dan menerima, tidak mau menang sendiri, atau kalau mempunyai pendapat harus diterima dalam mengambil keputusan.

Bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial, sehingga terciptalah suasana belajar-mengajar yang kondusif. Menurut Ahmadi (1977), bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk:

  • Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai.
  • Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai.
  • Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu.

Di samping itu, bimbingan sosial juga dimaksudkan agar siswa dapat melakukan penyesuaian diri terhadap teman sebayanya baik di sekolah maupun di luar sekolah (Downing, 1978).

4.  Bimbingan Karier

Setiap orang termasuk siswa apalagi di tingkat SMA sudah mulai berpikir tentang pekerjaan yang nantinya akan digelutinya di masa yang akan datang. Makin tepat pemilihan profesi atau karier yang direncanakan makin baik bagi individu yang bersangkutan. Dalam kaitan inilah sebenarnya diperlukan informasi karier dan bimbingan karier secara akurat.

Bimbingan karier merupakan layanan bantuan kepada peserta didik dalam mempertimbangkan pilihan kerja atau mempertimbangkan untuk bekerja atau tidak; dan (jika perlu segera bekerja, baik part-time maupun full-time). Memilih lapangan kerja yang cocok dengan ciri-ciri pribadi individu, menentukan lapangan pekerjaan dan memasukinya, serta mengadakan penyesuaian kerja secara baik. Dalam konteks ini siswa memiliki keterbatasan informasi tentang karier, dan mereka sangat memerlukan informasi yang tepat. Untuk itu maka bimbingan karier menjadi sangat urgen.

Masalah-masalah jabatan atau karier, pada pokoknya bersangkutan dengan: masalah pemahaman individu peserta didik mengenai kebutuhan-kebutuhan, kecakapan keterampilan, sikap, minat, dan ciri-ciri pribadi lain pada dirinya, masalah pemahaman peserta didik terhadap harapan-harapan, cita-cita, minat, aspirasi-aspirasi, serta nilai-nilai yang dipunyai oleh orangtuanya tentang jabatan kerja; pemahaman terhadap jenis, tingkat, dan tuntutan-tuntutan dunia kerja.

Sumber: Modul Mata Kuliah Profesi Kependidikan oleh Markus  Deri Gerik Allo, M.Pd (Untuk Kalangan Sendiri - UKI Taroja) 2018

Referensi:

  • Ahmadi, A. (1977). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Semarang: Toha Putra.
  • Downing, L.N. (1986). Guidance and Counseling Services An Introduction. New York: Mc Graw-Hill Book Company
  • Winkel. (2011). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia

Demikian pembahasan kita tentang Peran Bimbingan Konseling dalam Bidang Belajar, Sosial, Pribadi dan Karier.Semoga uraian diatas dapat menambah pengetahuan kita. Blog ini hanya berbagi semoga pembuat modul menjadi amal ibadah baginya.