Karakteristik Seorang Pendidik

Tugas mengajar tidak bisa disamakan dengan mencari pangkat ataupun popularitas. Sehingga guru
seharusnya dipandang lebih luhur dari pada yang lainya. Maka seyogianya seorang guru memiliki karakteristik berikut untuk menjaga kemulian seorang guru:
1. Mengharapkan keridha Allah
Seorang guru harus menanamkan benih keiklasan dalam hati anak didiknya. Ia juga harus mampu mengaplikasikan keikhlasan di setiap awal tindakan, dan selalu mengingatnya.

2. Jujur dan amanah
Kejujuran adalah kesuksesan seorang guru baik di dunia maupuan di akhirat. Berbohong kepada murid dapat menghancurkan kredibilitas. Kebohongan tidak hanya berdampak negatif pada pelakunya, melainkan merugikan masyarakat

3. Komitmen dalam ucapan dan tindakan
Ucapan dan tindakan yang tidak kompatibel bukanlah karakter yang terpuji bagi seorang guru. Karena hal itu membuat peserta didik menjadi bingung serta menjadi ia seorang yangg labil. 

4. Adil dan egaliter
Pentingnya berbuat adil dan egaliter terhadap anak murid, agar dapat tersebar rasa kecintaan dan kasih sayang di antara mereka. Menegakka keadilan, jikalau ingin mendapatkan kualitas dan derajat yang baik. 

5. Berakhlak  Karimah
Berakhlak yang baik dan mendorong anak muridnya untuk berakhlak demikian adalah kelayakan bagi seorang guru. Tutur kata yang halus, serta wajah yang sumringah merupakan sebab yang dapat menghilangkan kecanggungan antara guru dan murid. Lemah lembut serta lapag dada dalam menanggapi anak murid yang banyak kekurangan. 

6. Rendah hati
Tawadlu' (rendah hati) tidak hanya berdampak positif pada guru, tetapi juga pada anak murid. Tawadlu' merupakan sebab hilangnya kecanggungan antara guru dan murid. Takabur merupakan sebab renggangnya komunikasi murid dengan guru serta enggan menimba ilmu darinya. Sifat tawadlu' akan menciptakan kedekatan seorang murid dengan guru dan menjadi senang dalam menimba ilmu yang berguna. 

7. Berani
Bersikap berani merupakan suatu anjuran bagi setiap guru. Mengakui kesalahan, bukanlah sesuatu yang rendah, tetapi merupakan hal yang mulia dan merupakan bukti atas keberaniannya. Mengakui kesalahan, berarti memperbaiki kesalahan, bukan sebaliknya (terus menerus mempertahankan kesalahan itu) 

8. Menciptakan nuansa keakraban
Bergurau memiliki dampak positif, yang dapat menyejukkan suasana belajar serta mengusir kebosanan. Bergurau yang tidak berlebihan, sehingga tidak menjadikan pelajaran keluar dari alurnya serta menyia-nyiakan faidab yang diharapkan dari pelajaran itu. Terlalu sering bercanda dapat menghilangkan kewibawaan. Bercanda yang baik dan benar. Bercanda yang tidak menyakiti dan merendahkan murid. 

9 Sabar dan mengengkang hawa nafsu
Kesabaran merupakan faktor kesuksesan bagi seorang guru. Amarah merupakan gejolak jiwa, rusaknya pertimbangan, lemah dalam hal membedakan baik dan bathil, serta berakibat sangat fatal. Seorang guru yang baik adalah yang dapat menyembunyikan amarah, serta yang dapat mengendorkan urat saraf. Perlahan dan terus menerus latihan, agar dapat membuat seorang guru menjadi kuat. 

10. Baik dalam tutur kata
Berkata kotor merupakan perbuatan yang tercela dan memberikan dampak negatif bagi orang lain. Mengolok-ngolok berarti menghina orang lain dan merendahkannya, serta mengundang permusuhan dan kebencian. Mengumpatkan adalah perbuatan yang tercela, dan pelakunya akan mendapat siksa kecuali jika mau bertaubat. Munculnya perkataan yang kotor akibat dari buruknya niat. 

11. Tidak egois
Musyawarah haruslah dilakukan oleh seorang guru, yaitu jika ia menghadapi suatu persoalan dari permasalahan yang sulit. Meminta pendapat orang lain, bukanlah bukti atas kekurangan ilmunya, tetapi hal itu justru bukti dari kesempurnaan akal dan kesungguhannya. Musyawarah lebih cenderung kepada kebenaran sedang meninggalkannya adalah cenderung kepada kesalahan. 

Sumber:
Quantum Teaching, 38 Langkah Benar Mengajar EQ Cara Nabi Saw (Terjemahan), Zikrul Media Intelektual, 2005