Pengertian dan Proses Penguasaan Bahasa Kedua


PENGERTIAN BAHASA KEDUA
  1. Menurut Chaer dan Agustina: Pemerolehan bahasa kedua adalah rentang bertahap yang dimulai dari menguasai bahasa pertama (B1) ditambaha sedikit mengetahui bahasa kedua (B2), lalu penguasaan B2 meningkat secara bertahap, sampai akhirnya penguasaan B2 sama baiknya dengan B1.
  2. Kholid A. Harras: Bahasa kedua adalah bahasa yang diperoleh anak setelah mereka memperoleh bahasa pertama.
  3. Henry Guntur Tarigan: Pemerolehan bahasa kedua diartikan dengan mengajar dan belajar bahasa asing dan atau bahasa kedua lainnya.
  4. Menurut Dardjowidjojo: Pemerolehan bahasa kedua diperoleh melalui proses orang dewasa yang belajar di kelas adalah pembelajaran secara formal di perbandingkan dengan bahasa permata secara alamiah.
  5. Wikipedia: Pemerolehan bahasa kedua adalah proses seseorang belajar bahasa kedua disamping bahasa ibu, mereka mengacu pada aspek sadar dan bawah sadar dari masing-masing proses. Bahasa kedua atau B2 biasanya mengacu pada semua bahasa yang dipelajari setelah bahasa ibu mereka, yang juga disebut bahasa pertama, B1.


PROSES PENGUASAAN BAHASA KEDUA
Sebagaimana proses kemampuan B1, kemampuan B2 pun untuk mendapatkan kompetensi semantik, kompetensi sintaksis, dan kompetensi fonologi. Hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa ketiga kompetensi tersebut merupakan subtansi dari kompetensi linguistik. Untuk dapat berbahasa (B1 atau B2) dengan baik, seseorang harus menguasai tiga kompetensi tersebut.  Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan subtansi antara proses yang terjadi pada kemampuan B 1 dan B2.

Proses penguasaan B2 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Proses belajar bahasa secara sengaja.
  2. Berlangsung setalah terdidik berada di sekolah.
  3. Lingkungan sekolah sangat menentukan.
  4. Motivasi si terdidik tidak sekuat saat memppelajari bahasa pertama.
  5. Waktunya terbatas.
  6. Si terdidik tidak mempunyai banyak waktu untuk mempraktekkan bahasa yang dipelajari.
  7. Bahasa pertama mempengaruhi proses belajar bahasa kedua.
  8. Umur kritis mempelajari bahasa kedua kadang-kadang telah lewat, sehingga proses belajar bahasa kedua berlangsung lama.
  9. Dan disediakan alat bantu belajar.

Tarigan (1988:125-126) mengacu pada La Foge (1983) mengatakan bahwa terdapat tiga ciri proses pembelajaran bahasa kedua; 1) pembelajaran bahasa adalah manusia, karenannya pembelajaran bahasa terjadi dalam interaksi social antar individu (guru, siswa) yang di dalamnya berlaku hokum-hukum social, 2) pembelajaran berlangsung dalam interaksi yang dinamis, berarti bahwa pembelajar tumbuh dan berkembang menuju ke “kedewasaan ber-B211, sehingga dalam proses ini pengajar diharapkan memberikan segala pengalamannya untuk membantu pembelajar, 3) pembelajaran berlangsung dalam suasana reponsif. Artinya, proses pembelajaran merupakan kesempatan besar bagi pembelajar untuk melakukan respo. Pancingan dapat diberikan oleh pengajar atau sesame pembelajar.