Pandangan Teoritis Tentang Pemerolehan Bahasa Pertama

Bahasa Pertama adalah bahasa yang pertama kali diperoleh/dikuasai oleh seseorang. Jika bahasa yang dipelajari seorang anak satu, bahasa anak itu disebut monolingual, jika dua disebut bilingual, jika lebih dari dua disebut multilingual. Bahasa kedua ialah bahasa yang dimiliki seseorang, setelah ia menguasai bahasa pertamanya, dan biasanya bahasa tersebut digunakan sebagai alat komunikasi, berdampingan dengan bahasa pertama. Bahasa kedua tersebut biasanya diperoleh dalam lingkungan sosial di mana bahasa itu digunakan.

1. Pandangan Behaviorisme Atas Pemerolehan Bahasa Pertama.
Menurut pandangan kaum Behavioris, bahasa adalah bagian penting dari keseluruhan tingkah laku. Kaum Behavioris ini menamakan bahasa sebagai perilaku verbal. (verbal behavior)

Prinsip-prinsip Teori Pembelajaran Behaviorisme.
Ada tiga konsep penting dalam teori behaviorisme yaitu : Rangsanagn (stimulus), Respons (response) dan Penguatan (reinforcement).

Classical Conditioning
Teori ini juga disebut sebagai teori contiguity (keterdekatan dua objek atau lebih danpa hal lain) teori ini dikembangkan oleh ahli sisiologi Rusia Ivan Petrovich Pavlov (1894-1936)

Kritikan-kritikan terhadap pandangan Behaviorisme.
Menurut pendekatan Behaviorisme, perilaku bahasa dibentuk dengan peniruan-peniruan. Ini ada benarnya, mengingat bahasa pertama yang diperoleh anak-anak sama dengan bahasa yang digunakan oleh orang di sekitarnya.  Pemerolehan bahasa seperti ini  diragukan oleh para pakar Nativisme menurut mereka belajar bahasa terjadi bukan karena meniru.

2. Padangan Teori Nativisme Terhadap Pemerolehan Bahasa Pertama
Bila menurut pandangan Beahviorisme pengaruh lingkungan sangat berperan dalam pembelajaran, namun menurut Noam Chomsky bahwa ia bertentangan dengan pandangan kaum behavioris, menurutnya pemerolehan bahasa itu, native, alamiah, bawaan dari lahir.

Menurut pandangan Nativis pemerolehan bahasa itu ditentukan secara kodrati. Menurut Chomsky anak baru lahir sudah dibekali dengan seperangkat alat yang memungkinkannya untuk dapat memperoleh bahasa. Alat itu memungkinkannyauntuk mnegamati secara sistematis bahasa di sekitarnya, apapun alasnnya, sehingga ia dapat membangun dan mencamkan dalam hati  (internalize) sistem bahasa tersebut. Alat tersebut dinamakan  Language Acquisition Device ( alat pemerolehan bahasa) yang disingkat dengan LAD. LAD ini dianggap sebagai suatu bagian fisiologi dari otak yang dikhususkan untuk memproses bahasa, dan hanya manusia yang memiliki alat ini, sehingga hanya manusia yang mampu berbahasa. Peran lingkungan menurut Chomsky hanaya sebagai pemicu untuk mengaktifkan LAD ini sehingga anak dapat menguasai bahasa. Kalau manusia tidak memiliki alat kodrati ini, tidak mungkin ia bisa menguasai bahasa yang disuguhkan secara alami.

3. Padangan Teori Kognitif Terhadap Pemerolehan Bahasa Pertama.
Pada pembahasan diatas terlihat bahwa pandangan Behaviorisme mengangngap bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap pemerolehan bahsa anak, Nativisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa anak dibawa sejak lahir, pandangan kognitif bertentangan dengan kedua pendapat tadi. Menurut  Jean Piaget seorang ahli psikologi perkembangan anak bahwa struktur berfikir tidak dibawa sejak lahir dan bukan pula salinan dari lingkungan. Piaget berkeyakinan bahwa piliran berkembang karena interaksi konstruktif antara anak dan lingkungannya yakni lingkungan kebahasaan, lingklungan social dan lingkungan emosional. Piaget berkeyakinan bahwa perkembangan kognitif anak akan menjadi dasar dari perkembangan bahasanya. Kognisi adalah pengetian yang luas mengenai berfikir dan mengamati, jaditingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengertian atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengertian (Knoers, Haditomo, 1992) Oleh karena itu urutan perkembangan kognitif menentukan perkembangan bahasa.

Tahap-tahap  perkembangan kognisi menurut Piaget
Tahap sensori-motor (0-18 bulan atau 24 bula) tahap inimencakup 6 sub tahap
Tahap pra operasional yang terdiri dari 2 sub-tahap; 2-5 tahun dan dari 5-7 tahun
Tahap operasional konkret (kurang lebih  7-11 tahun.
Tahap operasional formal (,ul;ai kurang lebih 12 tahun)