Implikasi Teori Psikolgi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Ciri utama pemerolehan pembelajaran bahasa asing terletak pada jenis dan exposure serta pengalaman belajar di luar kelas. Sebelum anak belajar asing, harus diperhitungkan tingkat perkembangan
keterampilan bahasa ibu (bahasa pertama) mereka.  Bahasa pertama sangat berbeda dengan bahasa Inggris baik strukturnya, ucapannya dan ejaannya. 

Untuk program kelas rendah (lower class)  kegiatan belajar bahasa Inggris lebih berfokus pada bunyi, oleh karena itu teknik belajar listen and repeat atau listen and read perlu banyak dilakukan. Kegiatan listen and repeat atau listen and read sangat penting karena ucapan bahasa Inggris ini sangat berbeda dengan bahasa pertama siswa. Sehingga dengan teknik mengulang akan membuat siswa terbiasa mendengar dan mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris.

Kegiatan berbahasa yang bernilai sosial yang juga harus diajarkan guru antara lain dengan teknik tanya jawab dan pemberian tugas berpasangan.

Untuk program upper class kegiatan belajar bahasa yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan perkembangan kosa kata (vocabulary). Kosa kata yang diajarkan dipilih berdasarkan tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Misalnya, memberikan kosa kata benda-benda di sekitarnya. Pilih kosa kata yang anak-anak mengenal benda tersebut, misalnya it’s a chair, it’s a banana. Akan lebih sangat baik jika benda tersebut real , ada di depan mereka. Namun jika dirasa sulit untuk membawa benda-benda tersebut guru dapat memberikan mereka gambar dari benda tersebut. 

Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah bercerita, mendeskripsikan gambar, tokoh-tokoh atau benda-benda di sekitar akan sangat membantu proses belajar bahasa siswa. Yang tidak kalah pentingnya dalam proses pembelajaran bahasa asing adalah peran guru dan orang tua  dalam banyak hal. Peran guru misalnya memilih bahan ajar yang sesuai, merencanakan kegiatan belajar yang menarik, serta menciptakan lingkungan belajar yang positif dan komunikatif. Sedangkan peran orang tua misalnya menyediakan buku cerita dan kamus, menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif.

Selain hal tersebut di atas, Menurut Brown, (2000) ada dua faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan EYL ini yaitu faktor internal, adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kognitif, motivasi aspek sosiokultural, dan aspek afektif. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berkaitan dengan guru, orang tua, konteks sekolah dan konteks rumah serta proses belajar mengajar.

Kegiatan belajar bahasa Inggris untuk anak-anak  harus kreatif, komunikatif, dan menyenangkan. Metode mengajar yang banyak variasinya dan disajikan secara menarik pasti dapat membuat siswa senang dalam belajar bahasa Inggris.