Pengertian Surah dan Sejarah Penamaan Surah dalam Al Qur'an

Pengertian Surah

Surah berasal dari kata Al-Surah yang berarti pasal.65 Kata surah juga berasal dari kata Al-su’ru yang berarti sisa air dalam bejana, Al-sur yang berarti pagar pembatas (dinding).66 Surah artinya kedudukan atau tempat yang tinggi. Kata “Surah” termasuk Masdar. Jamaknya “Al-Suwar” yang artinya “Beberapa surat”.67 Sebagian ulama ada yang mengartikan surah sebagai “Tingkat bangunan”, yakni sebagai tingkat dari tingkat-tingkat bangunan. Ada yang berpendapat bahwa surat berarti “Benteng Kota” karena surat itu meliputi (mencakup) kepada ayat-ayatnya (laksana sebuah benteng) dan karena berhimpunnya ayat-ayat dalam surah (seperti berkumpulnya rumah-rumah yang dijaga dengar pagar benteng).68

Kata surah juga berarti mulia atau derajat, atau tingkat dari sebuah bangunan, disebut bagian dari Al-Qur’an ini dengan surah karena mulianya, atau jika Al-Qur’an di ibaratkan sebuah gedung, surat itu tingkat-tingkatnya.69 Al-Qattan menjelaskan bahwa surah ialah sekelompok atau sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang berdiri sendiri, yang mempunyai permulaan dan penghabisan.70 Surah atau surat adalah bagian dari al-Qur’an yang awalnya ditandai dengan lafadz “Bismillahirrahmanirrahim”, kecuali surat At-Taubah.71

Al-Qur’an terdiri dari surah dan ayat yang panjang maupun pendek. Ayat adalah sejumlah kalam Allah yang terdapat dalam sebuah surah dari Al-Qur’an. Sedangkan surah adalah sejumlah ayat Al-Qur’an yang mempunyai permulaan dan kesudahan.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat memberi beberapa isyarat antara lain sebagai berikut:

Siapa saja yang membaca Al-Qur’an akan mendapatkan tingkatan yang mulia dalam ilmu pengetahuan.

Surah-surah dalam Al-Qur’an itu sebagai tanda permulaan dan penghabisan tiap- tiap bagian.

Surah-surah itu pada hakikatnya merupakan gedung-gedung yang indah yang mengandung disiplin ilmu dan hikmah.

Tiap-tiap surah dalam Al-Qur’an itu mengandung materi yang lengkap dan sempurna.

Tiap-tiap surah dalam Al-Qur’an itu antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat dan tidak dapat dipisahkan. 72

 

Sejarah Pemberian Nama Surah dalam Al-Qur’an

Ada 114 surat dalam Al-Qur’an, dan beberapa diantaranya dikenal namanya melalui hadis-hadis Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, seperti Al Fatihah, Al Baqarah, Ali Imran, Al Kahfi dan lainnya.

Para ulama berbeda pandangan, apakah penamaan seluruh surat dalam Al-Qur’an bersumber dari Nabi (tauqifi) atau sebagiannya bersumber dari pendapat (ijtihad) para sahabat?

Mayoritas ulama lebih condong pada pendapat nama seluruh surat Al Qur’an bersumber dari Nabi . Diantara yang memilih pendapat ini adalah Imam At Thobari, Imam Zarkasi, dan Imam Suyuti –rahimahumullah-.

Pendapat ini dikuatkan dengan beberapa dalil hadits:

”Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan dicukupkan.”

 “Bacalah al-Zahrawain, yakni surat al-Baqarah dan Ali Imran, kelak keduanya akan datang menaungi pembacanya.”

 “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat di awal Surat al-Kahfi, maka akan terjaga dari (godaan) dajjal.”

 

Hadits-hadits di atas mengindikasi bahwa Nabi yang memberi nama-nama surah dalam Al-Qur’an.

Sementara itu, sebagian ulama menyatakan bahwa penamaan surat ini dilakukan atas dasar ijtihad para sahabat dan tabi’in. Hal ini didasarkan pada penamaan yang disematkan Imam Sufyan bin Uyainah terhadap surat al-Fatihah. Imam Sufyan memberi nama surat al-Fatihah dengan nama surat al-Wafîah (sempurna), sebab dalam surat al-Fatihah mencakup seluruh makna yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Imam al-Tsa’labî memberi alasan lain tentang penamaan di atas, yaitu bahwa Surat al-Fatihah ini tidak menerima tanshif (setengah-setengah). Sebab setiap surat Al-Qur’an apabila dibaca dalam shalat, boleh dibaca separuh di rakaat pertama, kemudian dilanjutkan separuhnya di rakaat kedua, berbeda dengan al-Fatihah, ia tidak bisa dibaca kecuali harus dibaca secara utuh dan lengkap.

Dalam hal ini, baik Imam Sufyan maupun al-Tsa’labî memberi nama pada surat al-Fatihah sesuai makna yang terkandung dalam surat al-Fatihah, tanpa berdasarkan pada petunjuk Nabi.

Perlu diketahui bahwa ada sejumlah surat yang tidak hanya memiliki satu nama saja, termasuk di antaranya adalah Surat al-Fatihah. Surat ini memiliki banyak nama, ada yang sesuai petunjuk Nabi (tauqifî), ada yang sesuai ijtihad sahabat atau tabi’in (taufiqî).

Nama-nama Surat al-Fatihah, yang sesuai dengan petunjuk Nabi adalah sebagai berikut: 1. Ummul Qur’an 2. Fatihah al-Kitab 3. Al-Sab’u al-Matsanî. Ketiga nama- nama di atas sesuai dengan sabda Nabi:

 “Surat al-Fatihah itu adalah ummul Qur’an, al-Fatihah, dan al-Sab’u al- Matsanî.”

Adapun nama-nama atas ijtihad sahabat atau tabi’in beserta alasan penamaannya adalah sebagai berikut:

Al-Wafîah, karena mencakup seluruh makna yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Al-Kafîah, karena bacaan al-Fatihah mencukupi dalam shalat, sedangkan yang surat yang tidak bisa menggantikan al-Fatihah.

Al-Munajah, karena seorang hamba bermunajat kepada Tuhannya dengan ucapan …….

…….doa unsur mencakup karena Ad-Du’a, d)

e) At-Tafwîd, karena mengandung unsur kepasrahan dan ketulusan beribadah kepada-Nya dengan ucapan: (نستعين وإياك نعبد إياك).

Dengan demikian, penamaan surat-surat dalam Al-Qur’an secara umum adalah tauqifî, sesuai petunjuk Nabi. Namun sebagian nama-nama itu ada yang ijtihad sahabat atau para tabi’in karena melihat pada kandungan makna yang terdapat surat itu. Wallahu a’lam.


Sumber:

  • Moenawar Khalil, 1994: 14.
  • Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur’an ( Jakarta: Amzah, 2008), Cet, III, 272.
  • Ensiklopedi Islam ( Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), Cet, 10, Jilid 4,303.
  • M.Machfuddin Aladip, dkk. Bidang Studi Al-Qur’an dan Hadits ( Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), 294.
  • Mashuri Sirojuddin, Dkk, Pengantar Ilmu Tafsir ( Bandung: Angkasa, 1993), cet, I, 62.
  • Muhammad Amin Suma, Studi ilmu-ilmu Al-Qur’an (Jakarta:Pustaka Firdaus), cet. 1, 66.
  • Manna’ Khalil al-Qattan, Mabahith fi Ulum Al-Qur’an, 1973, 139. Lihat Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an, Jilid 1, 67.
  • Abdul Chaer, Perkenalan awal dengan al-Qur’an (Jakarta:Rineka Cipta,2014), 79.

 Last Modified: 5/4/2024