Materi Qur'an Hadist MTs - Hadits Mengenai Menjaga Kelestarian Alam

Hadits 1
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَـرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيْمَةٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ. ---رَوَاهُ الْبُخَارِي
Terjemahan Hadits
Dari Anas semoga Allah meridhainya, ia berkata: Bersabda Rasulullah Saw: Tidak ada satu orang Islam pun yang menanam tanaman atau menyemai benih, lalu buahnya dimakan oleh burung, manusia, atau binatang, kecuali baginya bernilai sedekah. (Hadits diriwayatkan oleh al-Bukhari)

Hadist 2
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا, أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قََالَ: مَنْ اَعْمَرَ أَرْضًا لَيْسَتْ لِِأَحَدٍ فَهُوَ اَحَقُّ. ---رَوَاهُ الْبُخَارِي
Terjemahan Hadits
Dari ‘Aisyah semoga Allah meridhainya, bahwasanya Nabi Saw bersabda: Siapa yang menggarap tanah tanpa pemilik, maka dialah yang paling berhak (atas tanah tersebut). (Hadits diriwayatkan oleh al-Bukhari)

Hadits 3
عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ مُغَفَّلٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ حَفَرَ بِئْرًا فَلَهُ اَرْبَعُوْنَ ذِرَاعًا عَطَنًا لِمَاشِيَتِه ---رواه ابن ماجه
Terjemahan Hadits
Barang Siapa menggali suatu sumur, maka ia berhak empat puluh hasta sebagai kandang ternaknya. ( H.R. Ibnu Majah )

Hadits 4
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ إِخْصَاءِ الْخَيْلِ وَالْبَهَائِمِ ---رواه أحمد
Terjemahan Hadits
Rasulullah Saw Melarang Mengebiri kuda dan binatang –binatang ( H.R Ahmad )

Kandungan Hadits tentang Menjaga dan Melestarikan Lingkungan Alam
Hadits I
Hadits ini membicarakan tentang pentingnya arti tanaman dan anjuran agar setiap muslim ringan tangan  menanam tanaman atau pohon yang menghasilkan buah, terutama yang paling dibutuhkan oleh manusia. Di dalam menanam pohon hendaklah memilih bibit unggul agar menghasilkan buah-buahan yang banyak dan berkualitas.

Manfaat  dari menanam pohon ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi, keluarga dan masyarakat. Bahkan Rasulullah menjamin nilai shodaqah bagi penanam pohon, meskipun yang memakan buahnya burung dan hewan lain.

Dalam kehidupan sekarang ini, semakin disadari betapa pentingnya arti tumbuhan. Penebangan hutan secara liar, pembangunan gedung-gedung pencakar langit, dan rumah-rumah kaca, mengakibatkan perubahan iklim dan suhu yang tidak stabil. Tidak ada cara lain untuk menetralisir kondisi tersebut kecuali dengan cara rehabilitasi hutan dan memperbanyak tanaman, termasuk pohon pelindung. Bila hutan telah rimbun dan perkotaan telah dipenuhi oleh pohon-pohon pelindung, maka kelestarian lingkungan alam akan terjaga dan terpelihara.

Hadits II
Hadits yang kedua ini membicarakan tentang pentingnya memanfaatkan lahan kosong hingga jadi bermanfaat. Islam tidak menghendaki kemubaziran terhadap apa saja, termasuk lahan pertanahan ini. Bahkan orang-orang yang suka berbuat mubazir ini dianggap sebagai kawan syetan, sebagaimana firman Allah yang artinya "Sebaliknya Islam sangat menganjurkan kepada umatnya agar berbuat hal-hal yang bermanfaat". Untuk memotivasi dan membahagiakan orang-orang yang mau memanfaatkan lahan yang tidak terurus ini Nabi Muhammad saw. Menegaskan bahwa lahan yang mereka olah itu langsung menjadi milik mereka.

Hadits III
Kita tahu bahwa air adalah sumber kehidupan manusia, khususnya, dan semua makhluk hidup umumnya. Allah swt. Menjadikan semua makhluk hidup dari bahan baku air, sebagaimana firmanNya dalam surah al-Anbiya’ ayat 30 yang artinya “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Dalam kenyataan hidup sehari-hari kebutuhan air sangat dirasakan, terlebih seperti kondisi Negara Arab yang sebagian besar merupakan padang pasir. Dengan digalinya sumur berarti dibuka sumber kehidupan bagi semua makhluk yang bernyawa. Demikian pentingnya masalah air seginga 

Rasulullah saw. Memberi penghargaan kepada orang yang menggaili sumur. Penghargaan itu berupa tanah seluas empat puluh hasta ( kira-kira 20 meter) di sekelilijng sumur menjadi haknya. Apabila ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang sepanjang 20 meter, berarti tanah tersebut seluas kira-kira 1.258 meter.

Hadits IV
Kita telah mengetahui bahwa makanan yang kita konsumsi berasal dari dua sumber yaitu nabati dan hewani. Dengan disediakannya taah empat puluh hasta di sekeliling sumur untuk kandang ternak, sebagai bukti kepedulian Rasulullah saw untuk menjaga dan melestarikan hewan ternak. Tersedianya hewan di bumi merupakan sumber makanan (selain nabati) bagi manusia. Oleh sebab itu, menjaga dan melestarikan lingkungan hidup pada hakikatnya juga menjaga dan melestarikan hidup manusia itu sendiri. Sebaliknya sikap tidak peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup berarti juga ketidakpedulian terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. Hal ini telah dijelaskan Allah dalam surah al-Isra’ ayat 7 yang artinya :  “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”

Hadits keempat ini menjelaskan tentang menjaga kelestarian hidup binatang dan melarang mengebirinya. Mengebiri binatang berarti membuang sebagian organ tubuhnya dengan maksud untuk menghilangkan nafsu birahinya. Lazimnya, tujuan megebiri binatang adalah agar binatang tersebut lebih kuat fisiknya sehingga tenaganya lebih terpusatkan untuk keperluan manusia.

Rasulullah saw benar-benar melarang seseorang mengebiri binatang. Dalam hadits tersebut tidak disebutkan jenis binatang ang tidk bleh dikebiri. Oleh sebab itu larangan pengebirian terhadap hewan berlaku umum, baik jantan maupun betina.

Mengapa pengebirian terhadap binatang sangat dilarang oleh Rasulullah? Pengebirian binatang ini sekurang-kurangnya menimbulkan tiga dampak negative, yaitu :

  • memutuskan perkembangbiakan binatang yang seharusnya dijaga dan dilestarikan;
  • menimbulkan kerugian yang lebih luas (karena tidak berkembang biak) meskipun memperoleh keuntungan sesaat (khususnya bagi yang mengebiri);
  • merampas hak biologis yang dianugerahkan Allah swt kepadanya.

Keterkaitan Kandungan Hadits dengan Perilaku Menjaga dan Melestarikan Lingkungan Alam dalam Fenomena Kehidupan

Dengan memahami hadits-hadits tersebut, kita dapat mengetahui keterkaitan kandungan keempat hadits tersebut. Di antara keterkaitan kandungan hadits-hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Keempat hadits tersebut pada prinsipnya sebagai wujud kepedulian Islam terhadap kelestarian lingkungan, baik lingkungan nabati, hewani, mupun jamadi (benda-benda padat, seperti batu dan tanah).

Hadits pertama menyangkut upaya menjaga dan melestarikan lingungan nabati, karena dengan dihidupkannya bumi berarti suatu upaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan jamadi (bumi) dan nabati. Hadits pertama berkaitan erat dengan hadits kedua yang membicarakan tentang pemanfaatan lahan kosong. Pemanfaatan lahan kosong bisa meningkatkan jumlah tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bisa ditanami, sehingga semakin besar pula manfaat yang bisa diambil dari sini.

Hadits pertama dan kedua mempunyai kaitan erat dengan hadits ke tiga. Tanpa adanya persediaan air yang cukup melalui sumur sebagai sumber air, mustahil tumbuh-tumbuhan yang ditanam bisa hidup dengan subur. Jadi penggalian dan pemeliharaan sumur yang sudah ada juga sangat penting artinya halam hal ini.

Tanpa tumbuh-tumbuhan hewan tidak bisa hidup atau jika tidak ada tumbuh-tumbuhan yang subur, 
besar kemungkinan hewan juga tidak akan bisa hidup sehat. Di sini terlihat jelas keterkaitan hadits keempat dengan hadits pertama, kedua dan ketiga.

Penerapan hadist tentang menjaga kelestaran alam dalam kehidupan sehari hari
Setelah mempelajari hadist tentang menjaga kelesterian alam .sudahkah kalian menerapkanya dalam kehidupan sehari hari? Apa yang dapat kalan lakukandalam kehidupan sehari hari berkaitan dengan menjagi lingkungan alam?  

Berikut ini beberapa cara cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarin alam .

  • Kita berusaha memanfaatkan tanah di lingkungan masing-masing untuk ditanami, sebagaimana layaknya. Lahan yang masih cukup luas ditanami berbagai macam tanaman yang menghasilkan buah. Tanah yang sempit (misalnya halaman rumah) dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman obat-obatan atau tanaman hias.
  • Kita harus merawat tanah di lingkungan sekitar kita dan memanfaatkan lahan yang masih kosong, namun harus mewaspadai terjadinya erosi  dengan cara mengatur aliran air hujan.
  • Sumur merupakan salah satu sumber air yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya sehingga mencukupi kebutuhan air bagi kita dan lingkungan. Sumur yang masih bisa dimanfaatkan sebaiknya tidak ditutup.
  • Hewan merupakan salah satu karunia Allah swt. Bagi kehidupan manusia. Untuk itu, kita harus menjagadan melestarikannya. Kita tidak boleh mengurungnya agar hewan tersebut dapat hidup bebas di habitatnya yang asli. Jika menghendaki hewan tersebut berada di lingkungan kita, hendaknya disediakan tempat yang menyerupai habitatnya yang asli. Dengan demikian hewan dapat hidup secara alami. Selain itu kita tidak boleh mengebiri hewan tersebut sehingga mereka dapat berkembang biak secara alami dan kepunahan dapat dihindari.