Sistem Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh

Istilah sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh digunakan sebagai satu istilah yang mencakup makna sistem pendidikan terbuka dan sistem pendidikan jarak jauh.  Hubungan antara kedua sistem pendidikan tersebut  menjadi terpisah sendidri-sendiri tetapi sebagai  satu kesatuan yang utuh dalam satu bentuk pendidikan.  Jika diamati dengan seksama, implisit adanya ketumpangtindihan dalam berbagai definisi sistem pendidikan terbuka dan sistem pendidikan jarak jauh.  Keterpisahan merupakan cirri utama sistem pendidikan jarak jauh, sedangkan terbukanya akses terhadap pendidikan dan kebebasan memilih bagi siswa merupakan ciri utama dari sistem pendidikan terbuka.  
Pada prakteknya, organisasi pendidikan jarak jauh didirikan karena adanya kebutuhan untuk menjembatani keterpisahan ruang dan waktu antara siswa dan pengajar, dan juga sebagai upaya untuk membuka akses yang lebih lebar terhadap kesempatam memperoleh pendidikan bagi masyarakat, serta untuk memandirikan anggota masyarakat melalui kebebasan memilih.  Dengan demikian, dalam kenyataannya, kebanyakan organisasi pendidikan jarak jauh juga menerapkan sistem pendidikan terbuka untuk aspek tertentu, dan kebanyakan organisasi pendidikan terbuka juga menerapkan sistem pendidikan jarak jauh atau mengadopsi beberapa komponen sistem pendidikan jarak jauh dalam beberapa aspek.   Namun ada juga organisasi pendidikn jarak jauh yang sama sekali tidak terbuka.  

Contoh yang paling ekstrim diberikan melalui  film Superman beberapa   waktu yang lalu. Dalam film tersebut dikisahkan bayi Superman yang melanglang buana seorang diri dari planet Krypton menuju bumi (Amerika Serikat) dalam sebuah pesawat ruang angkasa. Dalam pesawat tersebut tersedia satu praktek pembelajaran bagi bayi Superman tentang bumi dan isinya, yang harus diselesaikan selama perjalanan.  Dalam contoh ini jelas Superman belajar secara jarak jauh, namun sama sekali tidak terbuka karena ia tidak memiliki kebebasan memilih.  
Perkembangan terakhir dalam sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh adalah proses pembelajaran maya atau yang dikenal dengan istilah virtual learning.  Proses pembelajaran maya terjadi pada kelas maya (virtual classroom) dan atau universitas maya (virtual university) yang berada dalam cyber space (dunia cyber) melalui jaringan Internet. Proses pembelajaran maya menerapkan sistem pendidikan jarak jauh—yang berintikan keterpisahan ruang dan waktu antara siswa dan pengajar---, dan sistem belajar terbuka—yang berintikan akses yang terbuka dan kebebasan memilih bagi siswa.  

Proses pembelajaran maya berusaha untuk mengatasi masalah keterpisahan ruang dan waktu antara siswa dan pengajar melalui media komputer.  Siswa dapat memperoleh bahan ajar yang sudah dirancang dalam paket-paket pembelajaran yang tersedia dalam situs universitas maya. Biasanya bahan ajar disediakan dalam bentuk multimedia terpadu, dengan kemungkinan untuk mencetak bagian-bagian tertentu pada printer seseorang.  Siswa boleh mempelajari bahan ajar tersebut sendiri, tanpa batuan belajar apapun.  Jika diperlukan, siswa dapat memperoleh bantuan belajar dalam bentuk interaksi yang difasilitasi oleh komputer yaitu belajar berbantuan komputer (computer assisted learning), belajar berbantuan pengajar dan/atau tutor secara synchronous (dalam titik waktu yang sama) maupun asynchronous (dalam titik waktu yang berbeda), dan/atau belajar berbantuan sumber belajar lain seperti teman dan pakar melalui surat elektronik (e-mail), perpustakaan (melalui kunjungan ke situs-situs perpustakaan yang ada dalam jaringan Internet).  Penilaian hasil belajar siswa juga dapat dilakukan secara jarak jauh melalui komputer dan secara terbuka—kapan saja siswa merasa siap untuk dinilai.  
Dari beragam definisi serta perkembangan dan perubahan yang terjadi dala praktek pendidikan terbuka dan jarak jauh di berbagai negara, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu:
  1. Keberadaan sistem pendidika terbuka dan jarak jauh, selain untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam kurikulum, juga diarahkan utnuk peningkatan akses terhadap pendidikan (mengatasi keterpisahan dan membuka kesempatan memperoleh pendidikan).  Dengan sendirinya, hal tersebut erat kaitannya dengan masalah keadilan sosial, pemerataan antar kelompok, dan liberalisasi pendidikan lintas ruang dan waktu bagi seluruh individu dalam suatu masyarakat.  Oleh karena itu sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh sering kali merupakan suatu sistem pendidikan yang kental bernuaansakan politik.      
  2. Sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh memiliki proses dan hubungan interaktif antara siswa dan pengajar secara terbuka dan jarak jauh. Dalam hal ini keragaman interaksi yang difasilitasi oleh media terstruktur secara sistematis, dan bertujuan untuk membantu proses belajar siswa merupakan komponen esensial dalam kegiatan pembelajaran.  Di samping itu konsep kemandirian dan interaksi adalah konsep esensial dalam sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh. 
  3. Sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh memiliki sistem perencanaan yang berfokus kepada siswa (student centered) dan dapat dipertanggungjawabkan secara publik (akuntabilitas).  Proses pembelajaran dirancang berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa tanpa melupakan karakteristik pembelajaran terbuka dan jarak jauh.  Semua perencanaan dilakukan jauh sebelum proses pembelajara dilaksanakan dan biasanya didokumentasikan dengan baik.  Dengan sifatnya yang terbuka, maka proses pembelajaran dapat diakses oleh siapa saja yang berpartisipasi dan semua yang terjadi dalam proses pembelajaran dapat dipertanggungjawabkan secara publik.  
  4. Sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh mempersayaratkan keterampilan berkomunikasi yang efektif bagi semua yang berpartisipasi di dalamnya, yaitu siswa, pengajar dan/atau tutor, dan organisasi.  Penyajian beragam materi pembelajaran melalui berbagai media dan interaksi yang terjadi antara siswa, pengajar dan/atau tutor, dan organisasi harus berlandaskan pada proses komunikasi dan keterampilan komunikasi yang efektif.  Di samping itu, penyajian materi pembelajaran melalui media saja belumlah cukup jika tidak disertai dengan beragam interaksi antara siswa, pengajar dan/atau tutor, dan organisasi, baik secara langsung maupun difasilitasi oleh media.
Sumber: Materi Kursus Pendidikan Jarak Jauh UT 2017.1
Bahan diambil dari:
Pannen, P. (2002). Pengertian sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh. Dalam Belawati, T (Ed.). Pendidikan terbuka dan jarak jauh: Didedikasikan kepada Dr. Setijadi, M.A. 11-29.